Menimba ilmu di Jerman [1] |
Di Jerman, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat setelah Perang Dunia II. Hal ini menjadikan universitas di Jerman memiliki keunggulan dari negara-negara pesaingnya seperti Inggris, Amerika Serikat dan Jepang. Menariknya, kuliah di Jerman adalah gratis.
Hal ini semakin diperkuat lagi dengan adanya reunifikasi (penggabungan kembali) antara Jerman Timur dan Barat pada tahun 1990 yang membuat total gabungan universitas di Jerman menjadi semakin bertambah banyak.
Hal ini semakin diperkuat lagi dengan adanya reunifikasi (penggabungan kembali) antara Jerman Timur dan Barat pada tahun 1990 yang membuat total gabungan universitas di Jerman menjadi semakin bertambah banyak.
Sekilah Dunia Pendidikan Jerman
Mereka yang ingin berkuliah di Jerman dapat memilih lebih
dari 300-an perguruan tinggi yang tersebar di seantero Jerman.
Apakah di kota
besar atau di daerah pedesaan, apakah tradisional atau modern, apakah kecil dan
tenang atau besar dan ramai.
Hampir semua kota di Jerman memiliki perguruan
tinggi.
Sistem pendidikan Jerman dan Indonesia sendiri cukup
berbeda.
Indonesia memiliki sistem pendidikan dasar dari SD sampai SMA selama
12 tahun.
Sedangkan di Jerman, jenjang SD-SMP-SMA total berlangsung selama 13
tahun.
Sebagian besar anak-anak Jerman hanya bersekolah di pagi
hari.
Biasanya tidak ada ketentuan untuk menyajikan makan siang.
Jumlah
kegiatan ekstrakurikuler ditentukan secara individual oleh masing-masing
sekolah dan sangat bervariasi.
Pemerintah Jerman sangat memberikan perhatian yang luar
biasa dalam bidang pendidikan, terutama dalam bidang penelitian dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Dengan kekuatan ekonomi no. 3 di dunia, maka tak
salah jika jutaan mahasiswa dari seluruh dunia berbondong-bondong ingin
melanjutkan kuliah di Jerman.
Terdapat kurang lebih 370 perguruan tinggi di
seluruh Jerman.
Keunggulan Jerman terlihat di banyak bidang; mulai dari
science, teknologi, seni rupa, sampai budaya.
Hal ini telah lama menjadi magnet
kuat bagi mahasiswa-mahasiswa asing untuk mengangkat koper mereka menuju
Jerman.
Siapa yang tak kenal dengan nama-nama hebat seperti
Einstein, Roentgen dan Max Planck.
Jerman telah berhutang besar atas kontribusi
mereka dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan umat manusia.
Berkat tangan
dingin mereka dan ilmuwan mumpuni lainnya, nama baik Jerman telah tersebar ke
berbagai belahan penjuru dunia sebagai tujuan belajar yang bergengsi.
Sejak abad pertengahan, anak-anak muda dari seluruh penjuru
Eropa berbondong-bondong datang ke Jerman untuk kuliah.
Tak ayal, Jerman
diserbu para talenta-talenta luar biasa dari berbagai pelosok dunia biru.
Hal
ini membawa dampak perubahan yang sangat besar dalam sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan di kampus-kampus Jerman.
Pada awal abad ke-20, ilmuwan-ilmuwan
Jerman mendominasi 1/3 dari semua hadiah nobel yang dianegerahkan saat itu.
Penemuan teori relativitas, nuklir, basil TBC dan sinar ronsen adalah nama-nama
yang mengubah peradaban umat manusia saat itu, dan bahkan hingga saat ini.
Jerman: Negara dengan segudang ide [2] |
Usut punya
usut, ternyata kemajuan Amerika juga tak lepas dari tangan dingin para ilmuwan
Jerman yang melarikan diri dari Rezim Nazi.
Mereka kabur dari Jerman dan
berlabuh di negeri Paman Sam, sebuah negeri tempat harapan baru.
Berbagai
universitas di Amerika seolah mendapatkan durian runtuh yang jatuh dari langit,
mereka dengan senang hati menampung talenta-talenta muda nan brilian ini.
Kedatangan mereka di negeri Colombus adalah keberuntungan besar bagi Amerika
dan sebuah kehilangan besar bagi Jerman.
Salah satu tantangan Jerman untuk menjadi pusat tujuan
kuliah mahasiswa asing adalah kendala bahasa.
Seiiring dengan tingginya minat
para pelajar asing untuk kuliah di Jerman, Jerman kini semakin membuka diri
untuk menginternasionalkan program kuliah di Jerman.
Langkah ini dinilai
berhasil, meskipun dengan kendala bahasa, Jerman sekarang merupakan negara
tujuan utama setelah Amerika Serikat dan United Kingdom.
Berbagai upaya telah digencarkan oleh Pemerintah Jerman agar
proses internasionalisasi kampus-kampus Jerman berlangsung dengan baik.
Salah
satunya adalah dengan menjalin mitra kerjasama dengan universitas-universitas
di luar Jerman.
Seperti yang sudah dilakukan oleh TU Muenchen dengan salah satu
unversitas di Singapura, Universitas Ulm dan Stuttgart dengan sebuah
universitas di Kairo, dan perguruan tinggi musik Weimar dengan salah satu
kampus di Seoul.
Jerman dan Kekuatan Pendidikan Kejuruannya
Pendidikan kejuruan mendapatkan perhatian lebih dari
pemerintah Jerman.
Karena inilah cara yang paling effektif menghubungkan pencari
kerja yang memiliki keahlian khusus dengan dunia industri yang membutuhkannya.
Tidak heran jika tingkat pengangguran di Jerman menjadi salah satu yang terendah
di dunia.
Diversifikasi jenjang pendidikan di Jerman sudah terpetakan
dengan baik sejak tingkat sekolah menengah.
Terdapat banyak alternatif jenis
sekolah menengah, dari yang untuk menyiapkan calon mahasiswa untuk level universitas,
sampai yang menyiapkan siswa untuk mendalami bidang tertentu sesuai minat dan
bakat, ataupun gabungan dari kedua jenis tersebut.
Di sekolah kejuruan, siswa-siswi dipersiapkan dengan teori
dan praktik secara komprehensif.
Terdapat ratusan jurusan yang bisa dipilih
mulai dari musik, bahasa, seni, keperawatan, dan lain sebagainya.
Sebagian
besar institusi pendidikan kejuruan menggabungkan kegiatan belajar di kelas dan
praktik magang di perusahaan.
Sekitar dua per tiga pemuda-pemudi di Jerman mengikuti
program yang berlangsung selama 2-3
tahun ini.
Menariknya lagi, perusahaan di Jerman bahkan diharuskan oleh
pemerintah untuk menerima dan melatih pada para peserta magang dengan memberikan
uang saku.
Sistem Pendidikan di Jerman
Jerman terkenal sebagai negara yang unggul dominan dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan IPTEK
sebuah bangsa tentunya tidak terlepas dari sistem pendidikannya yang
bermutu.
Berbagai pilihan sekolah dan pelatihan dapat diikuti oleh seluruh
warga Jerman.
Hal ini juga ditunjang lengkap dengan kurikulum yang komprehensif
dan tenaga pendidik yang berkualitas.
Tak ayal, ratusan universitas dan perguruan
tinggi di Jerman menjadi target incaran mahasiswa dari seluruh belahan dunia.
Jutaan alumni sekolah tinggi di Jerman telah menyebar ke seantero jagat dan memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap peradaban umat manusia.
Di Jerman, negara bagian (Länder) bertanggung jawab terhadap
sistem pendidikan di wilayah teritorinya masing-masing.
Sementara itu,
pemerintah pusat (federal government) hanya memainkan peran yang relatif kecil.
Akibatnya, sistem pendidikan bervariasi di seluruh Jerman karena masing-masing
negara bagian memutuskan kebijakan pendidikannya secara sendiri-sendiri.
Sistem pendidikan di Jerman agak sedikit berbeda dengan di
Indonesia dan belahan dunia lainnya. Berikut sedikit gambaran jenjang
pendidikan di Jerman.
- Kinderkrippe (Penitipan Anak)
- Kindergarten (TK)
- Grundschule (SD-Primary School)
- Hauptschule, Realschule dan Gymnasium (SMP-SMA)
- Perguruan Tinggi; Diploma (Setara S1+S2) dan Doktor (S3)
1. Kinderkrippe (Penitipan Anak)
Para orang tua yang sibuk bekerja dapat menitipkan anak
mereka yang kurang dari dua tahun di Kinderkrippe. Terdapat beberapa
pengasuh yang mengurus dan menemani anak-anak. Tidak ada subsidi dari
pemerintah untuk Kinderkrippe sehingga orang tua membayar secara swadaya untuk biaya
pengasuhan.
2. Kindergarten (TK)
Pendidikan taman kanak-kanak (TK) tidak wajib dan disediakan
untuk semua anak-anak yang berusia antara dua sampai enam tahun.
Taman
kanak-kanak dimulai dari usia anak 3 hingga 6 tahun.
Anak-anak hanya
bermain di kindergarten tanpa ada pelajaran seperti baca atau tulis.
TK di Jerman menerima subsidi dari pemerintah di beberapa
negara bagian sehingga biaya pendidikannya bisa gratis.
Tapi ini tidak berlaku
di semua negara bagian.
Ada dua jenis TK di Jerman; full day dan haf day. TK full
day berlangsung selama 8 jam, mulai dari jam 8 pagi hingga jam 4 sore.
TK
half day terbagi menjadi dua; yaitu kelas pagi dan kelas sore.
TK half day kelas
pagi mulai dari jam 8 pagi sampai jam 1 siang dan kelas sore dari jam 1 siang
hingga jam 5 sore.
3. Grundschule (SD)
Grundschule diikuti oleh anak-anak dari usia enam sampai
sepuluh tahun. Sedikit berbeda dengan di Indonesia yang sampai usia 12 tahun.
Jadi pendidikan sekolah dasar di Jerman dua tahun lebih singkat daripada di
Indonesia.
SD di Jerman hanya sampai kelas 4.
Di kelas empat, sekolah dalam hal
ini guru, akan memberikan anjuran kepada siswa berdasarkan hasil belajarnya
untuk melanjutkan ke sekolah mana.
Hanya di negara bagian Berlin dan
Brandenburg, pendidikan SD berlangsung hingga enam tahun (kelas 1-6).
Seperti yang telah disebutkan di atas, Grundschule diikuti
oleh anak-anak yang sudah berumur 6 tahun.
Apabila ketika ajaran baru sudah
dimulai, umur seorang anak belum genap 6 tahun, misalnya baru 5 tahun 11 bulan,
maka ia tidak diperbolehkan untuk mendaftar ke Grunschule.
Dia bisa tetap di
Kindergarten atau masuk ke Schulkindergarten (kelas khusus sebelum masuk
Grundschuler).
Tidak ada pungutan biaya untuk Grundschule di seluruh negara
bagian di Jerman. Hanya buku dan alat tulis yang harus dibayarkan oleh orang
tua murid.
Buku penunjang pelajaran sendiri disediakan gratis oleh
sekolah.
Orang tua baru dikenakan biaya ganti rugi apabila buku tersebut
rusak atau robek-robek misalnya.
Meskipun diberikan cuma-cuma, kualitas Grundschule
di Jerman sangat terjamin dan orang tua tidak berhak untuk menentukan tempat
Grunschule untuk anak mereka.
Anak harus bersekolah di Grundschuler
terdekat dengan rumah.
Hal ini dilakukan agar anak-anak bersekolah dengan
berjalan kaki atau bersepeda sebagai alasan keamanan.
Tidak ada ujian khusus untuk kelulusan Grundschuler seperti
halnya UN SD kalau di Indonesia.
Siswa-siswi hanya mengikuti ujian akhir
semester.
Jika si anak mendapat nilai bagus, maka ia bisa langsung melanjutkan
ke Gymnasium.
Kalau nilainya sedang-sedang saja, maka ia bisa melanjutkan
ke Realschule atau Hauptschule.
Ada satu sisi menarik dari negeri Jerman.
Semua tulisan
tangan orang Jerman biasanya memiliki gaya dan karakter tulisan yang cenderung
sama kalau tidak mau dikatakan seragam.
Tulisan tangan orang Jerman sama semua.
Kenapa?
Karena anak-anak di Jerman sejak duduk di Grunschule sudah dilatih
untuk menulis huruf secara tegak dan bersambung.
Cara tersebut memungkinkan
seseorang dapat menulis panjang dan banyak tanpa merasa lelah dan sakit.
Sampai
cara menuliskan angka pun diajarkan cara menulis dan bentuknya, terutama angka
1 dan 8.
Semua orang Jerman menulis angka 1 seperti huruf A tanpa
penghubung di tengahnya.
Sedangkan angka 8 dituliskan seperti dua buah
angka nol yang saling bertumpuk, atas dan bawah.
Menu pelajaran wajib SD di Jerman adalah berenang.
Namun
berenang hanya menjadi pelajaran pilihan ketika anak-anak sudah lulus SD.
Disediakan bus khusus (Fahrdienst) untuk mengantar anak-anak berenang.
Tiket
bus dan biaya masuk kolam renang tidak dikenakan biaya untuk siswa Grundschule
tapi tidak untuk orang umum.
Di jenjang usia yang masih muda ini, anak dan orangtua harus
mengambil keputusan penting, yang akan menentukan masa depan anak, seperti,
apakah nanti bisa melanjutkan studi ke universitas atau tidak, ataupun bidang
pekerjaan apa yang akan ditekuninya.
4. Hauptschule, Realschule dan Gymnasium (SMP-SMA)
Terdapat tiga jenis pilihan sekolah lanjutan (SMP-SMA)
setelah anak-anak lulus SD (Grundschule).
a. Hauptschule (Lower Secondary School)
Hauptschule ditujukan untuk anak-anak bermasalah atau kurang
dapat menerima pelajaran dan berlangsung dari kelas V sampai IX/X.
Siswa tidak
hanya mempelajari mata pelajaran reguler, seperti bahasa Jerman, matematika,
dan IPA, tetapi juga belajar tentang kebutuhan praktis, seperti misalnya
pengetahuan tentang mesin dan perkayuan.
Ujian akhir Hauptschule dinamakan
Hauptschulabschluss, yaitu ujian akhir setelah kelas 9 dan Realschulabschluss,
yaitu ujian akhir setelah kelas 10. [3]
Mereka yang lulus dari Hauptschule dapat langsung
mengikuti program duale Ausbildung.
Program ini memungkinkan siswa tidak
hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga dapat melakukan magang di perusahaan
dan mendapatkan gaji.
Sedangkan, di Ausbildung terdapat berbagai
keahlian yang ditawarkan, seperti tentang akuntansi, permesinan, perbankan, dan
lain sebagainya.
Lulusan Hauptschule juga dapat langsung bekerja atau
melanjutkan ke pendidikan Berufschule. [4]
b. Realschule (Lower Secondary School)
Realschule tidak mempersiapkan siswa-siswinya untuk melanjutkan
ke perguruan tinggi. Jika lulus dari Realschule, seorang anak dapat melanjutan
ke Berufbildung [5] dan langsung
bisa bekerja.
Sebuah sistem khusus magang yang disebut Duale Ausbildung
disediakan bagi siswa-siswa pada program kejuruan untuk dapat mengikuti
pelatihan di berbagai perusahaan maupun di sekolah negeri.
Realschule berlangsung selama 5 tahun dari kelas V sampai X
dan lulusannya dapat langsung bekerja atau melanjutkan ke pendidikan
Beruffachschule. [6]
Di Realschule
siswa tidak hanya mempelajari mata pelajaran reguler, tetapi juga keterampilan
lain seperti cara mengetik dengan sepuluh jari, ataupun pembukuan.
Lulusan dari
Realschule
pun bisa masuk ke duale Ausbildung ataupun melanjutkan ke Gymnasium.
Anak-anak yang bersekolah di Realschule dapat berpindah ke
Gymnasium jika memang secara kemampuan dinilai layak dan menunjukkan prestasi
akademik yang memuaskan.
Ujian
akhir Realschule disebut Mittlere Reife yang dilaksanakan setelah kelas 10.
c. Gymnasium (Higher Secondary School)
Gymnasium dipersiapkan untuk anak-anak yang ingin
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Anak bersekolah selama 8 atau 9 tahun
yang dimulai dari kelas V hingga XII/XIII sebelum melanjutkan pendidikan di
perguruan tinggi.
Ujian akhir Gymnasium disebut Abitur yang dilaksanakan
setelah kelas 12 dan sebagian besar siswa mengikutinya pada kelas 13.
Apabila seorang anak dinilai tidak bisa mengikuti pelajaran
di Gymnasium, anak tersebut akan dipindahkan ke Realschule yang tingkat
kesulitan pendidikannya relatif lebih mudah dan tidak seberat Gymnasium.
d. Gesamtchule (Comprehensive School)
Selain ketiga jenjang di atas, ada juga yang namanya Gesamtschule
yang menggabungkan Hauptschule, Realschule dan Gymnasium.
Di sekolah ini, siswa
dari Hauptschule,
Realschule, dan Gymnasium bersekolah di bawah atap
yang sama.
Pada akhir tahun pelajaran, siswa juga bisa melaksanakan Abitur,
yang menjadi salah satu kunci untuk masuk ke universitas.
Semua biaya sekolah lanjutan di atas gratis.
Berbeda
dengan lokasi yang harus dekat dengan rumah ketika di Grundschule, pada sekolah
lanjutan, peraturannya tidak seketat itu.
Disediakan bus gratis untuk menuju
sekolah.
Buku penunjang pelajaran juga gratis.
Meskipun demikian, buku dan alat
tulis tidak gratis. Selain yang telah disebutkan di atas, terdapat juga Förderschulen/Sonderschulen.
Satu di antara 21 murid di Jerman mendaftarkan diri pada jenis sekolah ini.
5. Perguruan Tinggi; Diploma (Setara S1+S2) dan Doktor (S3)
Inovasi berawal dari kampus [7] |
Secara umum, perguruan tinggi di Jerman terbagi menjadi 2:
a. Universitas
Universitas merupakan institusi tertua di Jerman dan
ditujukan untuk para lulusan Gymnasium dengan materi perkuliahan yang
didominasi oleh teori.
Universitas di Jerman sudah sejak ratusan tahun terkenal
dengan mutu akademis dan kegiatan penelitiannya.
Sebagian besar universitas
dikelola oleh pemerintah tanpa dipungut biaya.
Namun sejak tahun 2007, beberapa
universitas negeri memungut biaya yang tidak besar, yaitu hanya 500 Euro per semester.
b. Fachhochschule/FH (Universitas Ilmu Terapan / University
of Applied Sciences)
Fachhochschule merupakan Perguruan Tinggi Kejuruan dengan materi
perkuliahan didominasi oleh ilmu praktik.
Fachhochschule hanya menerima para
lulusan dari Berufschule dan Beruffachschule.
Gelar yang didapat dari
universitas Jerman adalah Diplom (ilmu alam, sosial, teknik) dan Magister (ilmu
budaya dan bahasa), yang setara dengan gelar Master. [8]
Fachhochschule lebih berorientasi praktik daripada teoritis.
Jerman menjadi pilihan tujuan kuliah para pelajar mancanegara
(http.www.findamasters.comimagesstudy-abroadeuropeheadersGermany.jpg)
|
Namun, sebelum dapat benar-benar memulai perkuliahan di
Jerman. Mahasiswa-mahasiswi asing harus mengikuti program persiapan awal yang
dinamakan Studienkolleg.
Sekilas Tentang Studienkolleg
Pendidikan Jerman mewajibkan seseorang untuk menempuh waktu
13 tahun sebelum kuliah, berbeda dengan Indonesia yang hanya 12 tahun,
akibatnya mahasiswa dari tanah air harus menambah satu tahun untuk mengikuti
Studienkolleg.
Studienkolleg adalah program persiapan tambahan bagi pelajar
asing yang ingin melanjutkan pendidikan S1 di Jerman.
Program ini merupakan
bagian dari universitas.
Tujuan studienkolleg adalah untuk memastikan bahwa
mahasiswa asing yang ingin kuliah di tanah Jerman mempunyai standar pendidikan
dan kemampuan bahasa yang memadai untuk bisa mengikuti perkuliahan di berbagai
universitas atau FH yang ada di Jerman.
Studienkolleg bersifat wajib bagi mahasiswa Indonesia yang
ingin melanjutkan S1 di Jerman, berlangsung dari Senin sampai Jumat dari jam 8
pagi sampai jam 1 siang, dan tidak ada satupun mahasiswa Jerman yang mengikuti
program ini.
Yang ada adalah mahasiswa-mahasiswi dari berbagai bangsa; dari
Vietnam, Thailand, sampai Nigeria.
Program ini tidak berlaku bagi yang ingin
melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 atau S3.
Program Studienkolleg berlangsung
selama dua semester.
Toleransi waktu untuk mengikuti program ini adalah dua
tahun.
Jika calon mahasiswa berhasil lulus Feststellungsprüfung (ujian akhir
Studienkolleg), maka ia akan mendapatkan ijazah kelulusan yang disebut Zeugnis.
Jika belum berhasil, calon mahasiswa harus mengulangi lagi dan lagi sampai
batas maksimumnya.
Mayoritas kampus dan perguruan tinggi di Jerman memungut
biaya pendidikan yang sangat kecil atau bahkan menggratiskannya sama sekali.
Para calon mahasiswa biasanya harus membuktikan melalui ujian dan saringan
masuk untuk menunjukkan bahwa mereka telah memenuhi syarat.
Untuk dapat
diterima di sebuah universitas, calon mahasiswa harus lulus ujian Abitur.
Namun, sejak tahun 2009, mereka yang memiliki Meisterbrief (master craftsman's
diploma) diperbolehkan untuk ikut mendaftar.
Sedangkan bagi mereka yang ingin
masuk "universitas ilmu terapan", diwajibkan memiliki ijazah Abitur,
Fachhochschulreife, atau Meisterbrief.
Meskipun demikian, khusus mereka yang tidak memenuhi
kualifikasi di atas masih mungkin untuk diterima untuk masuk universitas atau
universitas ilmu terapan asalkan mereka mampu memberikan bukti tambahan bahwa
mereka dapat bersaing dengan sesama siswa lainnya.
Hal ini dilakukan melalui
Begabtenprüfung atau Hochbegabtenstudium, yaitu ujian untuk mengkonfirmasikan
kemampuan intelektual seseorang yang di atas rata-rata).
Saat ini banyak ditawarkan sistem perguruan tinggi ganda di
Jerman yaitu sistem pendidikan yang menggabungkan teori dengan praktik di
sebuah perusahaan.
Beberapa jurusan yang ditawarkan adalah ilmu sosial, ekonomi
dan teknik dan mahasiswa mendapat gaji dari perusahaan.
Program ini
berlangsung selama enam semester dan setingkat dengan perguruan tinggi pada
umumnya. Pendidikan praktik yang ditawarkan berjalan bergantian dengan
pendidikan teori.
Tidak sedikit perusahaan yang sangat antusias dengan model studi
ganda seperti ini. Karena ilmu yang diperoleh dapat diterapkan langsung oleh
mahasiswa.
Statistik juga menunjukkan bahwa 90 persen lulusan studi sistem
ganda diambil alih oleh perusahaan tempat mereka dulu melakukan praktik.
Beberapa program juga menawarkan program sandwich dengan mitra di luar
negeri.
Pendidikan Lain-Lain
Beberapa pendidikan swasta juga dapat ditemukan di Jerman.
Diantaranya adalah sekolah-sekolah asing atau internasional yang mengikuti
kurikulum negaranya masing-masing. Bagi orang dewasa yang ingin memiliki
kemampuan di bidang-bidang keahlian tertentu, terdapat pilihan sekolah malam.
[1]
http.static.euronews.comarticles2868001200x630_286800_how-to-study-in-germany-in-3-steps.jpg1414773881
[2] http.www.videshconsultz.comwp-contentuploads201201study-in-germany1.jpg
[3] Ada dua jenis
kelas 10: satu adalah tingkat yang lebih tinggi disebut tipe 10b dan tingkat
yang lebih rendah disebut tipe 10a; hanya tingkat 10b saja yang dapat
melanjutkan ke Realschule dengan ujian akhir Mittlere Reife setelah kelas 10b.
[4] Berufschule merupakan pendidikan
kejuruan menengah atas yang jika di Indonesia setara dengan SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan). Pendidikan ini menerima siswa dari lulusan
Hauptschule. Pendidikan Berufschule berlangsung selama 3 tahun, dimana
lulusan Berufschule dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Kejuruan
(Fachhochschule) atau dapat langsung bekerja. Pada pendidikan ini hanya
dilaksanakan paruh waktu.
[5] Berufbildung adalah sekolah khusus untuk suatu keahlian tertentu.
[6] Beruffachschule sama halnya dengan
pendidikan Berufschule. Hanya saja yang membedakan antara Berufschule dengan
Beruffachschule adalah waktu pelaksanaannya. Pada Beruffachschule dilaksanakan
waktu penuh (full time) dan berlangsung selama 3 tahun. Lulusan pendidikan ini
sama seperti lulusan Berufschule.
[7] http.www.edmissionoverseas.comimagesWhy-Study-in-germany.jpg
[8] Sejak tahun 1999, universitas-universitas di Jerman mulai menyediakan
program jenjang Bachelor dan Master seperti negara-negara Eropa lainnya.
Slots.lv Casino Site | Get Up To €500 + 250 FS
ReplyDeleteSlots.lv Casino luckyclub is an online casino that offers 100% guaranteed bonuses, promotions and many other and a large variety of the following casino sites.